Selasa, 02 November 2010

TUGAS PENYAJIAN ILMIAH


TUGAS PENYAJIAN ILMIAH

OLEH :
NAMA            : PUTRA KARYADI
NPM                : E1C007011






JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2010

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TERNAK SEBAGAI PUPUK ALTERNATIVE TANAMAN SAYURAN PENGGANTI PUPUK KIMIA
OLEH : PUTRA KARYADI
Abstrak
Maraknya penggunaan pupuk kimia oleh petani sayuran saat ini menimbulkan banyak kerugian. Tidak hanya konsumen namun petani juga merasakan kerugian. Penggunaan pupuk kimia dapat mengkontaminasi sayuran sehingga mengurangi nilai gizi sayuran tersebut. Sayuran yang seharusnya dikonsumsi untuk menjaga kesehatan justru menimbulkan berbagai penyakit. Selain itu, nilai ekonomis dari sayuran juga berkurang. Hal ini menyebabkan para petani harus menjual sayuran dengan harga yang lebih murah dari sayuran organic. Sedangkan harga pupuk kimia sangat mahal dibandingkan dengan harga pupuk dari limbah cair ternak.
Lebih mengkhawatirkan lagi akibat penggunaan pupuk kimia adalah rusaknya tanah. Tanah yang telah terkontaminasi oleh pupuk kimia akan menjadi gersang dan tidak subur sehingga perlu pengolahan ekstra agar tanah dapat digunakan kembali. Selain itu butuh waktu yang lama untuk memperbaiki struktur tanah tersebut. Untuk itu diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah cair ternak. Selain harganya murah  juga aman bagi kesehatan serta menambah tingkat kesuburan tanah.

Kata kunci : limbah cair ternak, pupuk alternative sayuran, pupuk kimia.









I.    PENDAHULUAN
Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayuran yang optimal. Penggunaan pupuk sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produksi sayuran sudah sangat membudidaya dan para petani telah menganggap bahwa pupuk dan cara pemupukan sebagai salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan usaha taninya (Anonim, 2007). Dampak dari penggunaan pupuk kimia menghasilkan peningkatan produkstivitas sayuran yang cukup tinggi. Namun penggunaan pupuk kimia dalam jangka yang relative lama umumnya berakibat buruk pada kondisi tanah. Tanah menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas sayuran (Indrakusuma, 2000).
Penurunan produktivitas sayuran akibat kondisi tanah yang buruk merupakan salah satu dampak dari penggunaan pupuk kimia dalam jangka waktu yang lama. Penggunaan pupuk kimia terutama bila kebanyakan maka akan memutuskan siklus hara tanah terutama akan mematikan organisme tanah. Jadinya memang subur saat awal tetapi jadi tidak subur dimasa akan datang. Untuk itu sebenarnya perlu dijaga dengan pola tetap menggunakan pupuk organik. Dampaknya zat hara yang terkandung dalam tanah menjadi diikat oleh molekul-molekul kimia dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tak dapat dilakukan lagi. Akibatnya ketahanan tanah/ daya dukung tanah dalam memproduksi menjadi kurang hingga nantinya tandus. Tak hanya itu penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus menjadikan menguatnya resistensi hama (kekebalan hama) akan suatu pestisida pertanian (Erianto,2009).
Dampak dari pupuk kimia tersebut melatar belakangi pemanfaatan pupuk organic, salah satunya adalah pupuk cair organic yang berasal dari limbah cair ternak. Pupuk organik cair yang berasal dari limbah cair ternak merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan sayuran terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah (Anonim, 2004).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pertanian dengan memanfaatkan pupuk organik nyata memperbaiki sifat kimia tanah dengan peningkatan P tersedia, N total, K tersedia, kandungan karbon, asam humat, asam fulfat dan menjaga kestabilan pH tanah ( Nuryani H, 2003). Pupuk organik cair dengan dosis 10 l/ha merupakan aplikasi pupuk organik cair yang paling baik dalam menghasilkan bobot segar polong buncis, yaitu sebesar 8,07 ton per hektar, sedangkan untuk frekuensinya sebanyak dua kali penyemprotan, yaitu hasil polong buncisnya sebesar 7,58 ton per hektar (Ambarwati, 2007). Penggunaan pupuk organik cair dengan berbagai konsentrasi perlakuan yaitu 0 ml/l, 1 ml/l, 2 ml/l. 3ml/l dan 4 ml/l yang diaplikasikan terhadap tanaman kentang memberikan hasil yang berbeda tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat kering tanaman, jumlah umbi dan berat kering umbi kentang tetapi pada konsentrasi 4 ml/l memberikan hasil yang signifikan terhadap jumlah daun, diameter umbi, berat basah tanaman dan berat basah umbi kentang. (parman, 2007). Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan pupuk dari limbah cair ternak memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan produksi tanaman sayuran serta membantu memperbaiki struktur tanah yang telah rusak.
Penelitian ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan limbah cair ternak sebagai pupuk alternative pada tanaman sayur dan meminimalisir resiko kerusakan tanah yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia. Berdasarkan latar belakang, penulis mengajukan hipotesis bahwa pemanfaatan limbah cair ternak pada tanaman sayuran dapat meminimalisir resiko kerusakan tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman sayuran.








KESIMPULAN
                 Berdasarkan  penelitian ini  penulis menyimpulkan bahwa pemanfaatan limbah cair ternak pada tanaman sayuran dapat meminimalisir resiko kerusakan tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman sayuran. Hal ini dikarenakan adanya kandungan di dalam limbah cair ternak  berupa unsur hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik) yang dibutuhkan dalam peningkatan produksi tanaman sayur serta dapat memperbaiki struktur tanah.























UCAPAN TERIMA KASIH

            Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Heri Dwi Putranto, PhD sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah Penyajian Ilmiah yang telah banyak memberikan kontribusi pemikiran dan juga dukungan dalam pembuatan karya tulis ini.
            Dengan adanya karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca baik dari kalangan peternak ataupun kaum intelek yang menjadikannya sebagai salah satu referensi untuk melakukan penelitian di bidang limbah cair ternak.  Penulis berharap dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan motivasi untuk meningkatkan pemanfaatan limbah cair ternak sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal.





















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Budidaya Kentang. http//http://id.search.yahoo.com/search. Minggu, 17
Oktober 2010.
Anonim. 2004. Solanum tuberosum. http://www.thefreedictionary.com/Solanum+tuberosum . Minggu, 17 Oktober 2010.
Indrakusuma. 2000. Proposal Pupuk Organik Cair Supra Alam Lestari. PT Surya Pratama Alam.
Yogyakarta.
Erianto. 2009. Dampak Penggunaan Pupuk Kimia. Departemen Pertanian. Yogyakarta.
Parman. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Kentang (Solanum tuberosum L.) Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA UNDIP. Semarang.
Ambarwati. 2007.Pengaruh Dosis Dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris l.) Dataran Rendah. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
Hanolo, W. 1997. Tanggapan tanaman selada dan sawi terhadap dosis dan cara pemberian pupuk cair stimulan. Jurnal Agrotropika 1(1):25-29.
Indrakusuma. 2000. Proposal Pupuk Organik Cair Supra Alam Lestari. PT Surya Pratama Alam. Yogyakarta
Pradopo, R. 2000. Pengelolaan Tanah untuk Budidaya Tanaman Lombok pada Sistem Pertanian Organik. Laporan Kerja Lapangan. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar